Selasa, 14 April 2015

Musafir

Mencitrakan Nusa Tenggara Barat, Didaerah lain tak semudah menceritakannya, betapa tidak tungtutan NTB untuk menjadi lumbung nasional ternyata harus menguras energi lebih besar baik fikiran maupun mental, saya memasuki kalimantan di minggu ke3 bulan oktober ketika musim panas memanggang penduduk negeri bermayoritas muslim itu, berjalan semenjak matahari mulai menghangatkan punggung hingga melakukan check-in di bandara internasional lombok waktu itu tepat pukul 07:30, perasaan yang menyelinap dibenak saya kala itu bermacam-macam, mulai dari rasa penasaran hingga rasa tak sabaran, maklum saja pengalaman pertama mengendarai singa terbang yang berjuluk Lion Air.
Lepas landas tepat 08:45 menit mengantarku sampai di bandara internasional juanda surabaya, transit beberapa menit lemudian lanjut hingga bandara internasional haji sulaiman di balik papan, pengalaman terbang yang cukup mengesankan,seorang anak kampung terbang melintasi lautan indonesia yang diapit zamrud hijau hutan yang mulai meranggas di panggang panas bulan oktober.
sampai di balik papan setelah pukul 14:15 berjalan keluar dari palataran badara, bertemu dengan sopir angkutan umum,pengojek dan penawaran jasa travel, dengan tujuan ingin melihat secara lansung daerah yang kaya dengan hasil kayu tersebut saya nekat naik ojek dengan harapan semoga saya lebih merasa dekan dengan kondisi alamnya, hampir lima jam berada di atas kendara roda dua itu sepanjang jalan pemandangan di penuhi dengan luas belantara yang sudah di kuras hasil kayunya, memanjang dari utara ke selatan sampai di daerah pasir utara, sebuah kabupaten baru yang di mekarkan dari kota madya balik papan, alhamdulillah ala kullihaalin.
bertemu sejumlah perantau dari semua daerah menciptakan kesan seolah-olah saya berada di zona taman mini indonesia indah yang lengkap dengan kakayaan etnis,ras dan suku bangsa, dari merka banyak yang mengajukan pertanyaan seperti apa sih NTB itu????
saya bercerita tentang bentang alam NTB dari barat pantai ampenan sampai selat sape,bercerita tentang kondisi alamnya yang kaya dengan tanaman kaya karbohidrat dengan potensi,komoditi dan tanaman unggulan,hingga menceritakan tentang upaya pemerintah untuk menjemput bola dengan meluncurkan program unggulan Visit Lombok Sumbawanya.. (Abu Ikbal)