Minggu, 05 November 2017

Tak selamanya Salah

“Sebuah masalah terkadang bukan disebabkan oleh orang lain sebagaimana yang kita kira, masalah itu bisa jadi berasal dari diri kita sendiri”


Di sebuah kota, hidup seorang suami yang khawatir atas kondisi istrinya. Karena sebuah kejadian, istrinya memiliki pendengaran yang kurang baik. Iapun berniat untuk membawanya ke dokter spesialis telinga lantaran kendala yang dihadapi saat berkomunikasi dengan istrinya.


Sebelum pergi ke dokter spesialis, ia terfikir untuk membawa istrinya ke dokter langganan keluarga. Akhirnya iapun pergi menemuinya.  Setelah sampai di sana, ia menceritakan masalah yang dialami oleh istrinya. Dokter kemudian memberi arahan kepadanya bagaimana cara untuk mengecek pendengaran istrinya.


Caranya adalah dengan berdiri sejauh 40 langkah, lalu ia bertanya/berbicara dengan istrinya dengan volume suara biasa. Jika istrinya tidak menjawab, maka lebih mendekat pada jarak 30 langkah. Lalu jika belum dijawab, lebih dekat lagi hingga 20 langkah. Jika belum dijawab juga, mendekatlah hingga 10 langkah.


Setelah mendengar pengarahan dari dokter, ia kembali ke rumah. Di pagi harinya ketika jam sarapan, arahan tersebut langsung dipraktekkan. Ia bertanya kepada kepada istrinya, “Sayang… Kita sarapan pakai apa?” Ditunggu beberapa saat, tidak terdengar jawaban dari istrinya.


Kemudian ia mendekat pada jarak 30 langkah dan bertanya lagi ke istrinya, “Sayang… Kita sarapan pakai apa?” Istrinya masih belum menjawab. Pada jarak 20 langkah ia kembali bertanya, “Sayang… Kita sarapan pakai apa?” Belum juga ada jawaban. Jarak 10 langkah ia bertanya lagi, “Sayang… Kita sarapan pakai apa?” Ternyata belum juga terdengar jawaban.


Akhirnya ia masuk ke dapur dan berdiri di belakang istrinya lalu mengulang kembali pertanyaan, “Sayang… Kita sarapan pakai apa?”Istrinya pun langsung menjawab, “Sayangku… Dirimu gak dengar ya, udah 5 kali ini pertanyaanmu aku jawab, kita sarapan pakai ayam bakar.”