Minggu, 24 Juli 2016

Belajar dari ibrahim


Ibadah haji dan Qurban tidak bisa dilepaskan dari sejarah kehidupan Nabi Ibrahim as, istrinya Hajar, dan putranya Isma’il as. Karenanya Nabi Ibrahim as sebagai teladan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad saw, harus kita pahami untuk selanjutnya kita teladani dalam kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Pada kesempatan khutbah jum’at yang singkat ini, saya akan menyampaikan Empat Harapan Nabi Ibrahim yang termuat dalam doanya dan diabadikan ALLAH dalam Al-Qur’an. Harapan Ibrahim teresebut hendaknya juga menjadi harapan bagi kita semua yang harus diperjuangkan.
PERTAMA, Harapan atas dirinya.
Firman ALLAH SWT Q.S. Assu’aro 83-87  
 
 “(Ibrahim berdoa), “Ya Tuhan-ku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang -orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.”
Dari do’a Nabi Ibrahim as di atas, beliau ingin memperoleh ilmu dan hikmah, sesuatu yang amat penting agar kehidupan bisa dijalani dengan mudah dan bermakna. Beliau juga meminta agar termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang shalih, ini menunjukkan betapa pentingnya menjadi shalih. Selain itu meminta menjadi buah tutur kata yang baik bagi generasi kemudian sebagai bentuk penghormatan dan upaya meneladani. Puncaknya adalah meminta dimasukkan ke dalam surga hingga tidak terhina dalam kehidupan di akhirat nanti.
Jama’ah Jum’at RahimakumuLLAAH….
KEDUA, Harapan Atas Keluarga.
 
Yaitu mulai dari harapan agar orang tuanya beriman dan taat kepada Allah swt, dengan meluruskan orang tuanya ketika menyembah berhala, sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-An’am: 74:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأَبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَاماً آلِهَةً إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ -٧٤
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”
Selain itu, disamping istrinya yang sudah shalihah, beliau juga ingin agar anak-anaknya menjadi anak shalih, taat kepada Allah swt dan kedua orang tuanya dengan karakter akhlak yang mulia, karena penanaman akhlaq mulia merupakan sesuatu yang amat mendasar bagi setiap anak. Karenanya beliau berdoa:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ -١٠٠- فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ -١٠١- الصافات
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.”
Dan buah dari do’a nabi Ibrahim tersebut adalah seorang anak yang shalih serta taat kepada ALLAH dan orang tuanya, yaitu ketika Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anaknya maka Ismail melaksanakan perintah tersebut dengan sabar:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ -١٠٢-
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Jama’ah Jum’at RahimakumuLLAAH….
KETIGA Harapan terhadap Masyarakat
 
Harapan yang dimaksud adalah agar beriman dan taat kepada Allah swt, bahkan tidak hanya pada masanya, tapi juga generasi berikutnya. Dalam rangka itu, sejak muda Nabi Ibrahim telah membuka cakrawala berpikir agar tidak ada kemusyrikan dalam kehidupan masyarakat, yaitu dengan menghancurkan berhala-berhala yang disembah masyarakat pada saat itu.
Karena itu, dalam doanya Nabi Ibrahim meminta agar Allah swt mengutus lagi Nabi yang menyampaikan dan mengajarkan ayat-ayat Allah swt, hal ini disebutkan dalam firman-Nya:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ -١٢٩- البقرة
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Jama’ah Jum’at RahimakumuLLAAH….
KEEMPAT, Harapan atas Negara dan Bangsa.
 
Beliau ingin agar negara berada dalam keadaan aman dan memperoleh rizki yang cukup dari Allah swt, bahkan Allah swt memberikan kepada semua penduduk meskipun mereka tidak beriman, beliau berdoa:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ -١٢٦- البقرة
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buahbuahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”.

Jama’ah Jum’at RahimakumuLLAAH….
Demikianlah empat harapan Nabi Ibrahim as dan juga harapan yang harus ada dalam setiap individu muslim. Akhirnya, memiliki harapan yang baik tidak cukup pencapaiannya hanya dengan doa, karenanya setiap kita harus berjuang bersama agar kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa berada dalam ridha Allah swt.