Rabu, 15 April 2015

Pada sebuah padang

Sepuluh hari yang lalu, aku tinggalkan anak dan istriku, berfikir sendiri, lmenuju sebuah pulau bertanah merah . diatasnya aku mencoba bertahan hidup menghadapi kerasnya persaingan dengan lilitan hutang yang kian mengguruta.
Disebuah padang di penghujung oktober, kini aku mulai menemukan kehidupan yang telahku tingggalkan, semenjak meninggalkan anak-anakku,dan istri yang sedang mengandung anak ketigaku, tak ada yang bisa aku jelaskan dengan alasan yang paling mendasar sehinggga aku meningggalkan anak-anak murid disekolah tempatku mengabdikan ilmu pengetahuanku,orang tua dan orang-orang yang selalu bersama-sama denganku selama ini.
Di sebuah padang yang sesak dengan tumbuhan ilalang aku mencoba mencari jarak,mengamati jengkal demi jengkal tanah yang mungkin bisa aku duduki, kemudian mengatakan kepada alam betapa kerasnya sebuah perjuangan.
Disebuah padang, saat matahari sudah mulai condong dan memudarkan sengatnya, ketika bayangan pohon-pohon sudah  mulai memanjang kearah barat, aku mulai membuka lembaran baru buku yang telah aku pesan dari teman beberapa hari kemarin ketika kuhirup udara segar berkabut tipis yang menyelimuti pepohonan sawit yang berbaris rapi bagaikan serdadu perang yang menghijau sepanjang pegunungan, ketika hujan telah mengguyur bumi.

Penajam Pasir Utara, Kaltim,  30 oktober 2015 (Abu Ikbal)