Seorang penyair berkata, “Sesungguhnya mereka yang darahnya
mengalir dan menjadi nanah, Adalah benar-benar kaum yang sejati, wahai Ummu
Khalid.”
Allah
berfirman, “Dan orang-orang yang membawa
kebenaran (Muhammad) dan mem-benarkannya, mereka itulah orang-orang yang
bertakwa,” (QS az-Zumar: 33)
Padanan
ayat ini adalah ayat yang sedang kita bahas, yaitu, “Kamu mempercakapkan hal yang
batil sebagaimana mereka mempercakapkannya,” (QS at-Taubah: 69)
Namun,
bisa juga makna yang dimaksud ayat ini adalah “dan
kalian memper-bincangkannya seperti perbincangan mereka”. Dalam arti yang terakhir ini,
maka al-ladzi menjadi sifat bagi suatu kata
benda yang tidak disebutkan(mahdzuuf).
Ini
seperti perkataan Anda, ‘Idhrib
kal-ladzii dharab” (Pukullah
dia seperti pukulannya terhadapmu), dan ‘Ahsin
kal-ladzi a’hsana’ (Berbuat
baiklah kepadanya seperti kebaikannya kepadamu) dan semacamnya.
Berdasarkan
penjelasan terakhir ini, maka posisi kata ganti yang merujuk ke subjek adalah manshub dan tidak disebutkan (mahdzuuf). Tidak disebutkannya kata ganti
tersebut sama-sama terjadi dalam dua makna di atas.
Maka,
Allah SWT mencela mereka karena memperbincangkan hal-hal yang batil dan
mengikuti hawa nafsu. Allah SWT juga memberitahukan bahwa orang yang demikian
keadaannya, maka ia akan kehilangan amal perbuatannya di dunia dan di akhirat,
dan dia termasuk orang-orang yang merugi.
DI antara kesempurnaan hikmah Allah
SWT, Dia menguji jiwa manusia dengan penderitaan dan kesusahan untuk mencapai
keinginan dan hawa nafsunya.
Sebab
itulah, hanya sedikit jiwa yang tidak terjerumus ke dalam kebatilan. Seandainya
jiwa-jiwa itu hanya mengejar hal-hal yang batil, maka mereka akan menjadi para
penyeru ke neraka. Inilah perihal mereka yang hanya berkonsentrasi pada
kebatilan, sebagaimana tampak dalam realita.
Dan
makna ‘kalian memperbincangkan’ dalam ayat di atas adalah ‘seperti kelompok yang
memperbincangkan’, atau ‘bagaikan dua kelompok yang telah
memperbincangkan’, jadi
kata al-ladzi di sini adalah untuk tunggal
atau plural.
Allah
berfirman, “Dan orang-orang yang (al-ladzi)
membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Mereka
itulah orang-orang yang bertakwa,” (QS az-Zumar: 33-34)