Senin, 12 September 2016

Khutbah ‘Idul Adha 1437 H/2016 M


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
MENYEMPURNAKAN KESAHOLIHAN
BERLANDASKAN SEMANGAT BERQURBAN
LILLAHI TA’ALA
الله أكبر الله أكبر الله أكبر كلما سوي الله أصغر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر فمن كان يعبد الله فؤلئكهم الخيرة والأخيار
الله أكبر الله أكبر الله أكبر كلما يعبد سوي الله أبتر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبجان الله بكرة وأصيلا. لااله الا الله وحده, صدق وعده ونصر عبده, واعز جنده وحزم الأحزاب وحده. لااله الاالله ولا نعبد الا اياه, مخلصين له الدين ولو كره المشركون. لا اله الا الله والله أكبر. الله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله نحمده ونشكره علي وفرة نعمه التي لا تحصي.
نشهده سبحانه بأنه الله الواحد القهار الجبار المتكبر.
ونشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الي العالمين جاء بالوعد والتحذير.
اللهم صل وسلم علي حبيبك المصطفي وعلي أله وأصحابه وأتباعه الأصاغر والأكابير.
أما بعد. فيا عبادالله. اتقوا الله ما استطعتم. تلبوا دعوته الله الذي لا يجزيكم به الا بالسعادة في الدنيا والأخرة, جيث يقول الله جل وعلي:
يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تحشرون
Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah.
Hari ini, mari sejenak kita bersyukur dan menyadari se-dalam-dalamnya keberuntungan yang telah dilimpahkan Allah Azza Wajalla atas kita semua. Allah SWT menegaskan:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (١الكوثر: 1)
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ (34) (ابراهيم:34)
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ ( النحل: 18)
Kami telah memberikanmu pemberian yang banyak.
Dia telah memberikanmu apa saja yang kamu minta dan jika kamu hitung-hitung nikmat Allah itu nisacaya kamu tak mampu menghitungnya.
Mudah-mudahan ini bukan Iedul Adha yang terakhir bagi kita. Amin.
Allahu Akbar 3x Wa lillahilhamd.
Hadlirin Sidang Sholat Iedul Adha yang mulia
Hari ini saya mengajak anda semua untuk menyelam ke kedalaman samudra sejarah yang dinukil Al-Qur’an dan dijelaskan oleh Hadits Rasullah s.a.w. melalui Shaih Imam Al-Bukhory. Inilah kisah hidup sesungguhnya, hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan demi menggapai keridloan Allah Azza Wa Jalla.
Imam Al-Bukhary mengisahkan:
Setelah kelahiran Nabi Ismail a.s. di Kanaan (Palestina, 1911 SM) Nabi Ibrohim membawa putranya Ismail dan Istrinya Sayyidah Hajar ke Makkah. Sesampainya ke suatu temat antara dua buah bukit Jabal Qubais dan Jabal Qoff, beliau lalu meninggalkan mereka berdua dengan sebauh guci air dan sebungkus makanan.
Ketika melihat hal itu, Sayyidah Hajar terkaget lalu mengejar nabi Ibrahim dan bertanya:
“Wahai Ibrohim, tegakah engkau meninggalkan kami ditempat yang penuh binatang buas, tidak ada manusia yang akan akan membantu serta tidak ada air dan pepohonan untuk makanan dan minuman?”
Nabi Ibrohim tidak bergeming, beliau terus berjalan cepat tanpa menoleh, meninggalkan Hajar yang terus menerus mengulangi pertanyaannya: Tegakah … tegakah … tegakah.
Akhirnya Hajar mengajukan pertanyaan terakhir:
“Wahai Ibrohim, apakah ini kemaunanmu sendiri atau perintah Allah?” Nabi Ibrohim menjawab: “Perintah Allah”. Sambil terus berjalan cepat.
Hajar berkata: “Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami. Pergilah”. Dan Hajarpun kembali menemui putranya Ismail.
Tanpa sepengetahuan Sayyidah Hajar, Nabi Ibrohim menaiki bukit Qoff dan memanjatkan doa:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ (٣٧)
رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ (٣٨)
“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami jadikanlah mereka pendiri-pendiri shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.”
“ Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang Kami sembunyikan dan apa yang Kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.”
Q.S. IBROHIM: 37-38
Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar Waliollahil hamdu.
Kembali kepada Sayyidah hajar dan Ismail yang sudah kehabisan air dan bekal makanan, Sayyidah Hajar mondar mandir berlari mencari air dan pertolongan antara Bukit Shafa dan Marwah sampai akhirnya karena kelelahan beliau kembali kepada putranya Ismail yang ternyata telah mulai mengalir air dari tanah dan bebatuan yang berada di bawah tumitnya.
Serta merta Sayyidah Hajar membuat lekukan diatas tanah untuk menampung aliran air itu sambil berseru: “Zam, zam, zam, zam ….”. Kata itu berarti kumpullah, kumpullah, kumpullah…
Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar Waliollahil hamdu.
Mari kita cermati dari awal kisah yang tertulis di dalam Kitab Sahib Bukhory itu.
Ibrohim a.s., sebagai suami yang bertanggung jawab harus memastikan kedamaian di dalam keluarganya dan kecemerlangan masa depan mereka, maka pilihannya adalah memisahkan Hajar dan putranya Ismail dengan Sarah dengan putranya Ishaq. Sesuai dengan wahyu Allah pilihannya adalah Ismail dan ibunya harus dipindahkan ke Makkah. Ibrohim mentaati perintah itu namun pengetahuannya tentang betapa jauh dan tidak amannya Makkah saat itu, mendorongnya untuk berdoa demi keselamatan mereka:
…. jadikanlah mereka (1) pendiri-pendiri shalat, Maka (2) Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan (3) beri rezkilah mereka dari buah-buahan, (4) Mudah-mudahan mereka bersyukur
Itulah isi do’a Nabi Ibrohim untuk keluarganya.
Allah Yang Maha kasih dan Penyayang mengabulkan doa hambaNYA Ibrohim namun tidak begitu saja terjadi. Karunia Zam-zam diberikan setelah yakin akan pemeliharaan Allah serta usaha dan bekerja keras. Malaikat Jibril diutus untuk menggali mata air dari dalam batu lalu mengalirlah air di bawah kaki Ismail a.s.
Jangan abaikan ungkapan Sayyidah hajar : Kumpullah…kumpullah , Zam Zam Zam yang akhirnya menjadi nama air suci itu Air Zam-zam. Tentang hal ini Rasulullah bersabda:
Zam-zam itu manjur untuk segala hal yang diniatkan ketika meminumnya. Secara harfiah memang sejarah dan penelitian mutakhir membuktikan zam-zam dapat mengobati segala macam penyakit.
Bahkan air zam zam juga dipercaya sebagai obat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal ini telah dijelaskan dalam Hadist Riwayat Muslim dan banyak ulama terdahulu membuktikan dapat bertahan hidup bertahun tahun hanya dengan air zam-zam dan sebiji kurma setiap hari.
Dr Hamdi Saif dari Alexandria University menyimpulkan melalui penelitian Kimia dan Fisika yang dilakukannya terhadap air zam zam, air zam zam adalah air terbaik di permukaan bumi. Air zam zam memiliki keseimbangan elektrolit yang berkhasiat bagi kesehatan. Air zam zam juga sangat murni dan alami, serta terbebas dari mikroorganisme patogen. Menurut Dr Saif, air zam zam berkhasiat dalam pengobatan penyakit paru-paru dan ginjal, mengobati masalah migrain, penyakit mata, dan berbagai penyakit lainnya.
Namun secara simbolis seakan-seakan Rasulullah s.a.w. mengatakan:
“Apapun yang engkau niatkanuntuk dilakukan, maka Allah akan mengabulkannya selama kalian memulainya dengan berkumpul, bersatu dan berjamaah”.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Walillahi Al-Hamdu.
Hadlirin Rahimakumullah!
Para ahli strategi sosial berpendapat bahwa ada 7 kesalahan sosial yang menghancurkan suatu masyarakat atau peradaban. Kesalahan yang terkait langsung dengan situasi Hari Raya Qurban saat ini adalah kesalahan ke 7 yang berupa “Ibadah tanpa pengorbanan”.
Maksud dari “Beribadah tanpa pengorbanan” ini adalah seperti perbuatan orang yang tidak memadukan antara hablum minallah dengan hablun minannas. Hidup ini maunya yang mudah-mudah saja, yang pribadi-pribadi saja. Kepentingan negara, Kepentigan Umum, kepentingan masyarakat tidak sama sekali dihiraukan.
Beribadah hanya memilih-milih yang sifatnya pribadi saja tentu tidak sempurna. Bukankah Allah SWT. sendiri mengingatkan bahwa:
“Manusia seluruhnya akan merugi kecuali kalau mereka beriman dan beramal shalih”. (Q.S. AI-‘Asr: 3)
Alhamdulillah sesui pengakuan kita, KTP kita, bahka kedatangan kita di tempat Sholat Iedul Adha Ini adalah bukti kita beriman. Tinggal amal sholihnya.
Jika kita cermati pada keadaan hidup bermsyarakat kita saat ini, yang nampak adalah kita lebih banyak Alimussholihat atau TAHU AMAL SHOLIH itu apa-apa saja. Tetapi sebatas tahu dan tidak sempurna sampai ‘AMILUSSHOLIHAT, mengamalkan apa yang kita tahu sebagai kebaikan itu. Bedakan baik-baik antara Alimuu (Tahu) dan ‘Amiluu (Mengerjakan)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Walillahi Al-Hamdu.
Mari ajaran berkorban itu terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari:
Saat ini, Lombok dinobatkan oleh dunia sebagai Daerah Tujuan Wisata Halal Dunia. Tentu kita akan kedatangan banyak tamu, baik Nasional maupun internasional. Kewajiban kita, menurut ajaran Islam untuk menghormati tamu sebagaimana Sabda Rasulullah s.a.w:
ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فليكرم ضيفه ) رواه البخاري ومسلم)
“Barang siapa yang beriman kepda Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya”. (HR. Bukhory – Muslim)
Tamu-tamu kita itu memerlukan keamanan, ketertiban, kenyamanan, kedamaian, kebersihan serta keindahan dan keramah-tamahan. Mari kita jaga dan pelihata “Sapta Pesona” itu karena dengan demikian kita akan dimuliakan oleh orang dan bangsa lain di dunia. Berarti dengan demikian kita telah memuliakan Islam dihadapan orang lain. Tetapi sebaliknya, jika prilaku kita menyebabkan orang lain merendahkan Islam, maka kita telah merendahkan Islam dengan sengaja.
 Betapa menyakitkan hati membaca berita tamu-tamu mengalami perampokan, pencurian dan penipuan;
 Kita memiliki tradisi dan budaya nyongkolan, ini bisa menghibur namun jika dilakukan tanpa ketertiban maka akan membauat gangguan dan kemacetan jalanan yang merupakan hak umum. Nyongkolan ini harus dilaksanakan dengan bijaksana. Korbankanlah keinginan untuk bermegah-megah, melampiaskan hasrat sampai mengganggu pengguna jalan.
Rasulullah pernah melarang: “Janganlah kalian mengganggu jalanan”.
Para sahabat bertanya: “Bagaimana caranya jika kami harus menggunakan jalanan? Jawab beliau: “Tetaplah menjaga hak para pengguna jalan”.
 Kebersihan kita juga bermasalah. Mungkin disebabkan hidup masa lalu ketika manusia masih sedikit, hamparan tanah masih luas dan benda-benda sisa masih bisa diserap oleh tanah. Tetapi saat ini, cara hidup begitu sudah tidak bisa lagi diteruskan.
Melalui semangat berkorban, mari kita budayakan hidup bersih, bersedia membantu untuk kebersihan di manapun kita berada.
Banyak sekali kepentigan umum yang Allah dan Rasulnya perintahkan untuk kita berkorban dalam melaksanakannya. Misalnya:
• Belum tersedianya kuburan umum yang cukup dan memadai serta baik;
• Pasar-pasar kita dibiarkan kumuh padahal setiap hari kita mendapatkan keuntungan dari padanya.
• Jalanan kita kotor sehingga kelihatan buruk dan tidak sehat
• Sungai-sungai kita yang dijakian gambaran keindahan syurga justru menjadi kubangan sampah dengan tumpukan sampah membusuk
• Saban tahun kita mengalami kekeringan dan kekuarangan air bersih air pertanian dan peternakan. Mata air kita hilang 70%-nya.
Untuk mengatasi masalah-masalah sosial itulah syariat berqurban diperintahkan di dalam Islam.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamd.
Ma’asyiral muslimin, Sidang Shalat Iedul Adha yang mulia!
Akhirnya marilah kita kendalikan diri kita masing-masing, keluarga kita, kaum kerabat kita dari perbuatan yang buruk, dengan segala bentuk pengorbanan yang dibutuhkan untuk itu.
Juga, marilah kita kita berlatih melalui ibadah qurban dalam bentuk apapun yang mampu kita lakukan. Yang terpenting jangan kita biarkan 4 hari-hari baik setelah ini berlalu begitu saja tanpa berkurban. Semoga Allah SWT berkenan menerima seluruh pengorbanan kita. Amin ya robbal alamin.
Allahu Akbar 3X, walillaahilhamdu.
بَاَركَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِي القرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيَاتِ وَاذِّكْرالحَكِيْمِ. أَقُولُ قَولِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللهَ العَظِيمِ لِي وَلكُمْ وَساَئِرِالمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَ نْبٍ فَاسْتَغْفِرُهُ إنَّهُ هُوَالغَفُورُالرَّحِيم.

KHUTBAH KE II
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبجان الله بكرة وأصيلا. لااله الا الله وحده, صدق وعده ونصر عبده, واعز جنده وحزم الأحزاب وحده. لااله الاالله ولا نعبد الا اياه, مخلصين له الدين ولو كره المشركون. لا اله الا الله والله أكبر. الله أكبر ولله الحمد.
أما بعد. فيا عبادالله. اتقوا الله في أوامره ونواهيه ، وأداء فرائضه واجتناب معاصيه .
قال تعالي: ياأيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما .
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات انك سميع قريب مجيب ادعوات يا قاضي الحاجات.
اللهم اعنا علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك.
اللهم انصر اخواننا في أنحاء العالم, الذين طغي عليهم الظالمون.
اللهم كف التقاتل بين الناس وانزل علينا هدايتك حتي نحيا حياة المتحابين.
ربنا تقبل منا صلاتنا وتقرباتنا
ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله. ان الله يأمر بالعدل والاحسان, وايتاء ذي القربي, وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي, يعظكم لعلكم تذكرون. ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Oleh : Hasanain Juaini
Dibacakan: Di Alun-alun Kota Narmada.
Catatan: Siapapun boleh menggunakannya Silahkan disesuaikan