Sabtu, 18 April 2015

Luqman dan Sistem Fhaternalistik

Kehadiran anak sebagai amanah merupakan sebuah anugrah allah swt. Mereka yang lugu,lucu,kocak dan lain sebagainya mampu menghadirkan segala keceriaan sekaligus menghapus segala permasalahan yang mencoba menghimpit kehidupan para orang tua,
Anak sebagai amanah tentunya sangatlah layak di sebut sebagai sebuah benda yagng bisa kita atur atas dasar keinginan para walinya oleh karena itu sangatlah tidak berlebihan hadits rasulullah saw menjelaskan tentang peran penting orang tua dalam membentuk karakteristik anak.
Sebagian mazhab pemikiran mengimani konsep hadhanah atau pemeliharaan anak harus diserahkan kepada ibu karena wanita dan kaum ibu memiliki kecerdasan emosional namun yang paling berpengaruh untuk mencetak karakter andalan maka sebenarnya adalah tugas ayah atau bapak.
Ulasan hadits nabi menjelaskan sebagai berikut
kullu mauludin yuuladu alal fitrah, wakana abawa huma an yumajjisanihim au nusronihim”
Secara tekstual tugas membentuk di serahkan kepada Abawahu yang maksudnya adalah ayah atau bapak, kondisi masyarakat yang menganggap tabu mengasuh anak yang di lakukan oleh kaum adam ini, akan tetapi alqur’an memperterang alibinya dengan menghadirkan  sebuah surat fhaternalis yaitu surah luqman yang menceritrakan tentang kemampuan asuh seorang bapak atau ayah kepada anaknya, sehingga karakternya sebagai anak shalih dapat terwujud.
Semoga tulisan singkat ini mampu menggugah semangat kaum adam dalam mendidik anak karena tidak sedikit anak-anak yang di didik bersama ayahnya memiliki kecerdasan lebih. Akhirnya segala ikhtiar dan upaya manusia kita serahkan hasilnya kepada allah swt.
Lombok timur, 18-042015

Abu Iqbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar