Minggu, 16 Februari 2014

Alfatihah dan Manusia yang Mengakali Tuhan

Derajat Kebejatan Tertinggi Manusia adalah kecerdasan  Iblisiyahnnya yang sesalu melakukan pemberontakan terhadap takdirnya sendiri sebagai manusia, secara naluriah tuhan telah menciptakan manusia dengan sebuah potensi holistik (naluri) fitrah cobalah tengok atau rendahkan egoisme mu dan nyatakan sejarah kelahirannmu dengan sebuah statemen بسم الله الرحمن الرحيم  bukankan engkau diciptakan dari ketidak berdayaan setelah engkau
dianugerahi kekuatan engkau dengan sekuat tenaga melawan tuhan? nyatalah engkau wahai manusia selalu membejati tuhan.

Kebejatan kedua, yang engkau giatkan dalam Pertempuran habis-habisan melawan penciptamu sendiri adalah manakala engakau mulai membanggakan kemampuanmu sendiri. padahal kemampuan tak terukur meski dengan seluruh ranting dan air laut kau jadikan sebagai pena dan tintanya, nikmat tuhan yang manalagi sebenarnya yang meski engkau dustakan wahai makhluk bejat yang bernama  احسن تقويم .??? tampa engkau merasa risih sedikitpun tentang perjalanan hidupmu yang selalu engkau penuhi dengan keangkuhanmu seakan egkau ingin mendeklarasikan dirimu sebagai tuhan, sungguh tak terpuji hal itu. itulah sesunguhnya muassal iblis menjadi makhluk tuhan yang dirajam.

الحمد لله ربالعا لمين betapa sungguh-sungguhnya malaikat dengan seluruh jibrillahnya mengajari muhammad tentang filosofi IQRA namun egkau rantai lidahmu dengan segala bentuk sumpah serapah dan hujatanmu, engkau sangkal seluruh jeritan jiwamu dengan egoisme dan keakuanmu sampai-sampai engkau berani berkata nasib ditentukan oleh usahamu yang tak mampu mencipta seekor semutpun. tidak sampai disitu, dirimu masih belum bisa berfikir bahwa kesombonganmu lebih enkau AFDOLKAN daripada kemampuanmu.

Ayat-ayat Qauliyah Tuhan dalam AlQuran tidak cukup bagimu untuk kau jadikan sebagai refleksi historis muasal kejadianmmu, padahal sesunguhnya Alur'an diturunkan sebagai pusat SparePart dalam kamus hidupmu, namun engkau lebih cendrung mendekati Larangannya sehingga tidak sedikit bahkan sebagian dari mesin-mesin dan rangka bodimu yang tergores dengan sayatan-sayatan Syaitan,


Tidak cukupkah engkau dengan setitik nikmat yang di anugrahkannya kepadamu melebihi badai bagi jatidirmu, laksana seekor semut yang berkubang dalam setitik embun melebihi besar tubuhmu. inilah tamsil alam yang engkau khiananti, engkau klaim sebagai sebuah kebetulan, engkau kata-katai sebagai rotasi alam, engkau anggap sebagai gejala alam, betapa mustahillanya alam terwujud tampa adanya wujud.


LOmbok Timur 17 Februari 2014


Abu Ikbal,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar