Minggu, 23 Maret 2014

Al-Hijr dan Kepala Batu

Sebagai manusia yang normal tentu takseorang pun menghendaki apabila sesuatu yang tidak di harapkannya terjadi, atau bahkan menimpa anggota keluarganya, namun apa hendak dikata ketika
seseorangitu telah terlanjur melakukannya maka boleh saja orang tersebut kecewa atas dirinya ataupun kepada orang yang diyakini telah ikut ambil jatah dalam perbuatan tersebut.
Semangat baja, pantang menyerah dan kokoh pendirian merupaka isyarat sebuah kesuksesan, namun bukan berarti menutup diri dari sesuatu yang di sarankan orang lain, bukankah pantas apabila orang lain memberi nasehat kepada kita, atau mungkin karena kta merasa lebih besar dan pintar sehingga tidak ada jalan bagi orang lain untuk memberikan saran yang bersifat konstruktif? jawabnya mungkin tergantung kepada anda...
Al quran surah Al hijr menjelaskan kepada kita dengan gamblang betapa dan bagaiman sikap dan prilaku kita sebagi manusia dalam menyikapi penomena yang kita hadapi setiap harinya dengan cara bertutur yang teratur dengan sindiran yang getir bahkan dengan nalar yang paling kritis sekalipun allah gunakan untuk  menyindir manusia. 
Sekali lagi manusia sekali-kali memang harus menerima konsekwensi bila arahan dan rambu-rambu tidak di indahkan...
Membaca dari awal tentang firmannya yang lurus adalah sebuah solusi paling handal dan tak terbantahkan bahwa sesungguhnya manusia harus kembali kepada muasalnya sebagai makhluk dan jangan terlalu angkuh dengan kekuatannya karena sesungguhnya manusia yang tidak memiliki panduan akan selalu mendapatkan segala kesusahan..
Semoga Narasi singkat ini bisa menjadi masukan dan sumbangsih saran bagi kita semua untuk menggapai magfirah dan ampunan allah swt. dan kita tetap komitmen di jalannya amin..


Lombok timur 24/03/2014


Abu ikbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar