Kamis, 13 Maret 2014

Huud dan Kesetiaan Total

Secara jujur tidak akan pernah ada seseorangpun diatas muka bumi yang tidak mendambakan pelayan yang setia, dan tidak akan pernah ada seseorangpun yang tidak menghendaki keinginan untuk dilayani paling santer dalam hidup mereka yang mereka kehendaki adalah pasilitas yang sebanding dengan ongkos lelah mereka, anda mungkin belum lupa dengan kata HUUD sesungguhnya adalah
simbol tentang sejarah kelam kaum-kaum terdahulu yang telah di berikan ujian oleh allah dan mereka harus membayar dengan penyesalan panjang sebelum kehancurannya.
Secara universal surah Makiyyah ini menjelaskan destruksi moral ummat terdahulu semisal ummat dari zaman nabi ibrahim sampai dengan ummat nabi Isa alaihissalam, ummat-ummat yang menunjukkan ketidak patuhan terhadap para pemimpin mereka bahkan lebih awal karena HUUD adalah nama dari nabi- Allah yang diutus untuk ummat yang nyeleweng itu.
Misalkan allah swt menjelaskan tentang keadaan ummat pada zaman sebelum huud dan zaman nabi nuh dengan bahteranya yang diawali dengan pengingkaran terhadap misi kenabian Nuh alaihissalam, kaum-kaum bangsawan yang tergilas oleh trend globalisasi zamannya yang selalu berfikir instan tampa memperhatikan ikhtiar dan kaum yang terlalu mengedepankan sisi hedonitas belaka, dan harus berakhir tragis dengan kehancurannya dan menempatkan kaum nuh sebagai generasi kedua setelah adam alaihissalam.
Teori causalitas paling populer tentang genetika ternyata tidak bisa menjamin tinggi rendahnya tingkat kesetiaan seseorang kepada pemimpinnya, kisah kan'an anak NUH, kisah kaum shalih dan onta yang disembelih adalah manifestasi tentang kesetiaan manusia terhadap pemimpin dan nabi-nabi mereka, selanjutnya kisah ibrahim yang menggadaikan anaknya demi cinta kepada khaliknya dan mendapatkan gelar Khalilullah. kisah LUth dengan pembangkangan istrinya serta ismail-ishak keturunan ibrahim yang menjadi pembeda kaum-kaum besar di tanah para nabi di semenanjung arab.
Kesetiaan total adalah harga mati dalam sejarah kehidupan manusia, penyerahan diri atas kisah ummat terdahulu terhadap tuhannya dan terhadap nafsu mereka merupakan hikayat harga mati sebuah kesetiaan atas perjaalanan hidup bagi kaum setelahnnya.

Lombok Timur 14/03/2014


Abu Ikbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar