Selasa, 25 Februari 2014

An-Nisa' dan Emansifasi Tuhan

Betapa ajaibnya tuhan, tidak menunjukkan dirinya sebagai wujud laki-laki ataupun wanita, tampa eksistensi gender atau maskulin, sungguh rencana luar biasa pantas memang tuhan di sebut tuhan. pernahkan engkau bayangkan betapa kuasa tuhan menjelmakan sesosok
makhluk bernama wanita dengan seluruh aksesorisnya dan tak ada satupun dari aksesoris itu di tolak oleh lelaki manapun di atas dunia, inilah bukti betapa tuhannya tuhan. 
Merenungi keotoritasan tuhan tentu tidak sedikit menguras intelegensi Question, karena dengan detektor itulah eksistensinya bisa di analisa. tapi maaf bukan berarti tuhan tidakbisa di dekati dengan detektor emotional, bahkan paling banyak manusia mendekati radius tuhan dengan Spiritual yang di ilhami tuhan jua.
Maha Benar allah dengan Segala Pirmannya, sebuah surat yang populer yang merangsang manusia untuk terus menggali potensi Spiritualnnya adalah sebuah Surah yang paling penomenal ketika kaum liberalis dan kaum peminis menggedor Arsy tuhan dengan berjuta kritik filosofis dengan menghadirkan argumentasi tektualitas, tak dapat menyrutkan kemahaKuasaan Tuhan, bukankan tuhan menunjuk surah Annisa' sebagai Simbol peradaban,simbol pertentangan,bahkan sebagai simbol kemahatuhanannya,
kenapa masih banyak yang belum berfikir. apa masih kurang "Wafii Anfusikum Afala Tubsyiruun".
berfikir tentang jenis kelamin Makhluk tuhan yang satu ini memang tidak cukup dengan menempuh studi dalam Level Strata 1.2.3 bahkan lebih dari umur manusia sekalipun tuhan masih akan terus menantang manusia, bukankah tuhan telah menantang potensi manusia tentang hal itu. 
Wujudnya sebagai makhluk yang pemnis bukan menjadi kelemahan akan tetapi menjadi tanda keramat bagi makhluk yang mampu dilahirkannya, tidak sedikit negara adikusa di dunia terlahir dari rahim wanita bahkan para jendral dan prajurit robot paling setia juga terlahir dari peminisme wanita.. 
kehendak tuhan tuhan dengan akal manusia memang harus diparalelkan  karena sesungguhnya bila tidak begitu maka stagnan kehidupan kan menjadi jurang maha dalam yang takkan pernah mampu menyatukan kehendak tuhan dengan hikmah ilahiah. satu ayat, satu kalimat,atau sebuah statemen paling romantis bahkan paling politis adalah sabda rasul, "Annisaa' Imadul Bilaad" marilah kita bersama-sama menghayati kembali rahasia tuhan dengan emansifasinya setelah menciptakan wanita dan perempuan.

Lombok timur, 25 Februari 2014

Abu Ikbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar