Sabtu, 01 Maret 2014

Al An'am dan Sindiran Tuhan

Maha Suci Allah yang telah menciptakan seluruh semesta dan menjadikannya sebagai pelajaran bagi seluruh semesta alam, keunikan dan kelangkaan dalam membentuk bermacam pola dan kosakata dalam surat yang satu ini ternyata telah mengantarkan kita pada sebuah diterminasi Khalik yang sesungguhnya, coba bayangkan sebuah batu di ciptakan di tengah padang tandus dan tak pernah melakukan protes meskipun
hanya sebuah huruf.

Berbagai upaya yang dilakukan manusia dalam mengkritisi khaliknya adalah sebuahpertunjukan yang kerapkali menjadi wacana seputar kehidupan manusia bahkan hampir tidaklah disebut manusia bila tidak mengkritisi khaliknya tuhan,,, subhanallah.

Melihat konteks Surat yang satu ini seakan allah menciptakan sebuah stagnan yang akan di timpakan kepada manusia yang kerap melakukan kritik terhadapnya, sebuah kalimat paling indah dapat dlihat pada ayat1-3 surah ini. bagaimana allah mencipta kemudian menyindir manusia yang enggan berfikir seakan tuhan akan mengatakan ternyata manusia tidak lebih baik dari binatang bahkan binatang boleh jadi lebih baik. Innalillah.

berkaca dari pengkajian ayat-ayat qouniyahnya memang sungguh-sungguh manusia terlalu rapuh bila di bandingkan dengan sepotong kayu kering dan lapuk seandainya manusia tidak bertawakal kepada Allah.

Bila semua makhluk tuhan dapat kita dengar kesaksiannya tentang kesanggupan dalam menjalani kehidupan ini niscaya manusialah yang paling tidak mampu untuk menjalani kehidupannya namun alangkah maha pemurahnya allah yang telah membrikan kemampuan kepada manusia sehingga mampu menguasai binatang-binatang seandainya tidak betapa banyak binatang-binatang yang akan menguasai manusia.

tidak terfikirkah olehmu betapa tuahannu telah menjadikan segala sesuatu dengan seluruh hikmahnya mulai dari penciptaan seekor nyamuk dan seluruh hikmah pencitaannya dan diakhirinya dengan sebuah peringatan betapa lemahnya manusia yang tak menggunakan naluriyah dan aqliyahnya dalam membaca alam ini. 


wallahu a'lam bisshawab
wallahul muwaffiu walhadi ila syabilrrasyad

Lombok Timur 02/03/2014

Abu Ikbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar